Shutterstock adalah perusahaan penyedia layanan jual-beli online sumberdaya editing yang menjadi tempat banyak penggemar desain, videography, dan photography untuk memamerkan dan juga menjual hasil karyanya sebagai footage.

Berikut adalah pembaruan tata cara pendaftaran dan unggah file di Shutterstock.
Panduan Pendaftaran Shutterstock Contributor
- Royalti: Level tertinggi (40%) untuk kontributor dengan 25.000+ download/tahun
- Pembayaran: Minimal payout $35 (via PayPal/Payoneer)
Cara daftar sebagai kontributor shutterstock per- Juni 2025.
Persyaratan Awal
- Usia minimal 18 tahun.
- KTP/Paspor untuk verifikasi identitas
- Rekening PayPal/Payoneer untuk pembayaran royalti
- Portofolio 10-15 karya* (foto/video) yang memenuhi standar teknis
Baca juga: Cara membuat akun paypal gratis tanpa kartu kredit
Langkah Pendaftaran
Kunjungi Halaman Pendaftaran Shuttersstock Contributor
Klik "Sign Up" dan isi:
- Nama lengkap (sesuai dokumen identitas).
- Email aktif dan password
- Verifikasi email melalui link yang dikirim
Lengkapi profil:
- Alamat rumah dan nomor telepon.
- Metode pembayaran (PayPal/Payoneer)
- Verifikasi identitas dengan upload KTP/Paspor (proses 1-3 hari)
Setelah Daftar, mulai untuk mengunggah file.
Akun aktif setelah file pertama disetujui, tidak perlu menunggu 10 file disetujui seperti sebelumnya tapi kamu bisa mengunggah beberapa file untuk menghemat waktu karena masa kurasi pertama memakan waktu 3-14 hari dengan asumsi memperbesar peluang akun diaktifkan lebih cepat karena opsi file yang dikurasi banyak.
Masa tunggu normalnya hanya 3 hari meski dikondisi tertentu bisa lebih dari 3 hari.
Cara Mengunggah File dengan Optimal (2025)
Ada banyak keluhan dari orang-orang yang ingin menjual asetnya di shutterstock tapi selalu ditolak. Kebanyakan penyebabnya karena kurang memahami standar teknis yang harus dipenuhi oleh kontributor.
Ada beberapa tips dan cara agar file bisa langsung diterima oleh shutterstock. Pahami standar teknisnya.
1. Persyaratan Teknis
Berikut penjelasan mendetail tentang standar teknis foto dan video untuk upload di Shutterstock, beserta alasan kenapa hal itu perlu kamu penuhi agar file bisa diterima:
A. Foto/Image:
Format File. Rata-rata smartphone menghasilkan foto yang berformat JPG/JPEG secara default, yang kadang tidak disadari oleh para kontributor adalah ketika mereka melakukan proses editing.
Pasca editing, perhatikan format file yang dipilih sesuai sayarat dan ketentuan shutterstock. File standar yang diterima dan tidak terima sebagai berikut:
- Diterima:
- JPEG,
- TIFF (tanpa layer),
- EPS (untuk ilustrasi vektor).
- Tidak Diterima:
- PSD,
- TIFF berlayer, atau
- Screenshot dari video.
JPG/JPEG adalah jenis format file paling kompatibel dan universal serta memiliki ukuran file yang efisien untuk grafis berjenis bitmap.
Sementara, Format EPS yang berupa grafis berjenis vektor yang bisa di-scaling tanpa batas juga bersifat universal untuk diolah di banyak software. Karena itu, aset ilustrasi vektor harus berformat .eps.
Baca juga: Perbedaan Bitmap dan vektor
Resolusi Minimal. Saat mengambil gambar atau foto dengan handphone untuk di upload ke shutterstock, pastikan untuk mengecek resolusi dari hasil jepretan agar tidak terlalu kecil.
Shutterstock merekomendasikan resolusi minimal di mode 1080p atau Full HD. 1080p yang menggunakan rasio 16:9 menghasilkan 1920x1080 piksel. Sementara pada rasio 4:3 menghasilkan 1440x1080 piksel.
Karena standar itu, bila memungkinkan maka sebaiknya hasilkan gambar beresolusi 2K atau 1440p yang memiliki piksel lebih banyak dikisaran 4 Megapiksel. Pada umumnya resolusi 2K adalah 2560x1440 piksel.
- Untuk memastikan foto kamu bisa memenuhi kebutuhan cetak (misal: brosur, banner) tanpa pecah.
- Foto resolusi rendah tidak laku di pasar profesional.
Profil Warna. Kamu mungkin sudah sering mendengar profil warna RGB dan CMYK yang sering diatur agar sesuai dengan profil warna mesin cetak yang digunakan.
Untuk unggahan pada shutterstock, hindari menggunakan CMYK. Profil warna yang dijadikan standar adalah profil warna konten digital dan web yang dikenal dengan nama sRGB.
- sRGB memiliki standar warna yang konsisten untuk perangkat digital (monitor, smartphone).
- CMYK tidak dipakai karena target utama Shutterstock adalah konten digital.
Kualitas Visual. Tajam, tanpa noise/grain berlebihan. Pencahayaan seimbang (tidak over/under-exposed).
- Buyer membutuhkan konten siap pakai tanpa perlu editing berat.
- Noise mengurangi nilai komersial, terutama untuk cetak besar.
Komposisi. Fokus jelas pada subjek utama. Hindari distorsi atau efek yang merusak fokus secara horizontal seperti efek fish-eye yang berlebihan. Jangan ada masking apalagi watermark.
- Konten harus fleksibel untuk diolah kembali oleh pembeli karena footage yang kamu unggah memiliki kemungkinan besar untuk dipotong atau diintegrasikan ke proyek lain.
- Format JPG/TIFF, minimal 4MP,
- Mendapatkan file tanpa watermark adalah salah satu alasan utama orang-orang bersedia membeli footage kamu.
B. Video/motion:
Format file. Mengambil video footage dari smartphone untuk di unggah ke shutterstock Format MP4/MOV, resolusi min. 1080p (4K lebih disukai), framerate 25/30fps
- Hindari:
- Konten blur/noise,
- Logo/trademark tanpa izin,
Untuk menghasilkan visual yang baik dan laku di pasar microstock, perhatikan beberapa detail berikut:
- Konten Unik: Fokus pada footage lokal (upacara adat, street food Indonesia).
- Tools: Gunakan Tools pembantu seperti Stabilizer (untuk video).
- Pewarnaan: Lakukan grading warna untuk memberi kesan tertentu pada footagenya. DaVinci Resolve adalah aplikasi yang powerful, tapi grading di CapCut pun bisa.
- Upload Rutin: Minimal 5-10 file/minggu untuk meningkatkan visibilitas.
2. Proses Unggah dan Optimasi metadata
Bagian terpenting setelah proses editing dan pekerjaan teknis lainnya. Unggahan file akan dikurasi selamat 3 hari, bisa lebih cepat dan bisa lebih lama. Setelah di setujui, aset kamu langsung dipasarkan oleh shutterstock.
Cara Unggah File
Login ke Dashboard Contributor via web atau aplikasi.
Klik "Upload" dan pilih file pada jendela penyimpanan kamu (bisa drag & drop).
- upload via web, jenis file video atau gambar/foto akan di deteksi secara otomatis.
- upload via aplikasi, jenis file harus ditentukan sebelum upload, pilih images atau videos. (lihat no.1 di gambar)
contoh nama file: Summer Pattern.jpg. maka judul file di shutterstock setelah proses unggah file selesai akan mengikuti jadi 0123456 - Summer Pattern (angka di depan otomatis dari sistem shutterstock)
Isi Metadata. Sang Bumbu Rahasia.
Metadata meliputi segala hal yang menguatkan kata kunci. Shutterstock dengan sistemnya akan memberi kontributor kebebasan untuk meramu "bumbu" yang membuat asetnya mudah ditemukan oleh calon pembeli.
Fokus pada hal-hal yang berhubungan dengan kata kunci adalah faktor penting lainnya yang memudahkan file diterima di shutterstock.
Berikut tips metadata shutterstock untuk meningkatkan penerimaan:
- Judul: Deskriptif + kata kunci
- Contoh: Wanita memasak rendang di dapur tradisional Indonesia - 4K
- Deskripsi: Jelaskan konteks/kegunaan
- Contoh: Video slow motion memasak rendang, cocok untuk konten kuliner atau iklan restoran.
- Tag: 10-15 kata kunci relevan
- Contoh: Rendang, masakan Indonesia, tradisional, 4K, slow motion
- Kategori: Pilih yang sesuai
- Contoh: Food & Drink
Submit dan tunggu review (3-14 hari).
Update Materi Footage
AI-generated footage. Di masa era artificial intelegence (AI) saat ini, Shutterstock kini menerima footage hasil generate dari AI. Syarat dan ketentuannya, footage tersebut harus ditandai dengan label/tag "AI-generated".
Kok shutterstock terima AI-generated footage?. itu kan bisa mematikan eksistensi desainer.
Tentu tidak. Meng-generasi sesuatu di mesin AI butuh kemampuan khusus dalam membuat prompt text-to-image atau text-to-video, dan kemampuan itu membutuhkan imajinasi para desainer. Jadi, pembuatnya ya desainer juga.
Sekian cara daftar dan unggah file di Shutterstock terbaru beserta tipsnya agar bisa diterima dengan lebih mudah. Selamat mencoba.
Post a Comment