cM9vM9MirM26dfTAuyWFIhBz8OA7shffomJEZPKZ
Bookmark

Apa itu Display Font dan Contoh Penerapannya

Apa itu display font? Bagaimana penggunaan display font yang baik?. Penting untuk memahami istilah display font dan kapan menggunakannya. Temukan jawaban dari dua pertanyaan tersebut di dalam artikel berikut ini!

Display Font Kohm Vintage Font

Dalam artikel ini ballaide akan membahas sejarah huruf tampilan, teks vs display dan contoh penerapan display font yang sebelumnya telah diulas oleh Laura Keung pada artikel "A brief history of display fonts".

Display Font dan Contoh Penerapannya

Sebelum menuju ke pembahasan inti, mari kita memahami terlebih dahulu definisi display font.

Apa itu Display Font?

Display font dirancang untuk digunakan dalam skala besar untuk menyampaikan perasaan tertentu. Kita dapat melihatnya dalam logo khusus dan cerita editorial yang ditata dengan indah. Display font yang baik dapat menciptakan suasana dan menjadi elemen  bagus untuk digunakan dalam desain kalian.

Font display adalah jenis huruf yang dibuat khusus untuk digunakan pada ukuran besar, misalnya judul, headline, poster, logo, atau elemen desain yang harus stand out. Tujuannya bukan sekadar keterbacaan, tapi juga menyampaikan karakter visual dan menarik perhatian.

Jenis & Contoh Font Display

Script & Handwritten.

  • Menyerupai tulisan tangan, kaligrafi, atau brush.
  • Karakter: personal, elegan, atau santai.
  • Cocok untuk branding minuman, fashion, wedding, atau produk yang ingin terasa "personal".

Blackletter / Gothic

  • Terinspirasi dari naskah abad pertengahan.
  • Karakter: klasik, tradisional, formal.
  • Contoh: dipakai di logo surat kabar New York Times.

Stencil & Industrial

  • Terlihat tegas, terpotong, militeristik.
  • Karakter: kuat, maskulin, teknis.
  • Cocok untuk branding produk olahraga, otomotif, atau teknologi.

Retro / Vintage

  • Bergaya era tertentu (70-an, 80-an, dll.).
  • Karakter: nostalgia, playful, unik.
  • Cocok untuk branding makanan/minuman atau hiburan.

Experimental / Decorative

  • Bentuk huruf sangat unik, bisa abstrak atau artistik.
  • Karakter: kreatif, ekspresif, berani.
  • Cocok untuk poster seni, event musik, atau logo yang ingin tampil beda.

Karakteristik Utama Font Display

  • Ekspresif → lebih menonjolkan gaya daripada keterbacaan panjang.
  • Detail tinggi → biasanya dibuat dengan ornamen atau bentuk ekstrem.
  • Ukuran besar → paling efektif dipakai di atas 14pt (lebih sering 24pt ke atas).
  • Tidak cocok untuk body text → bikin mata cepat lelah kalau dipakai paragraf panjang.

Fungsi dalam Branding

  • Menciptakan identitas → satu font display bisa langsung mengingatkan orang pada sebuah merek.
  • Menarik perhatian → headline/poster jadi eye-catching.
  • Membangun emosi → misalnya script yang elegan memberi kesan mewah, sedangkan font retro memberi kesan fun.
  • Membedakan produk → terutama di pasar yang ramai, font display membantu membangun visual signature.

Sejarah display font cukup panjang hinggga menjadi unsur penting dalam desain typografi. Melalui artikel ini, ballaide akan memberi sedikit penjelasan singkat terkait sejarah display font dan bagaimana font display menjadi populer.

Sejarah Display Font

Pada abad ke-15, Johannes Gutenberg telah mengembangkan mesin cetak, yang berdampak pada produksi massal media cetak di Eropa. Lebih lanjut, Revolusi Industri telah mempercepat cara produksi melalui penemuan proses dan mesin percetakan baru.

Ada dua dampak utama Revolusi Industri dalam tipografi yaitu, desain tipe fungsional dan produksi iklan secara massal.

Pada masa itu, Ottomar Mergenthaler menemukan mesin Linotype dan mematenkannya pada 1884 di Amerika Serikat. Kecanggihan mesin penemuan Margenthaler membuat berbagai agensi penerbitan di seluruh dunia menggunakannya.

Harris & Ewing Collection/Library of Congress, Washington, D.C. (Digital File Number: LC-DIG-hec-07655)

Mesin Linotype bekerja dengan cara yang sama seperti mesin tik dengan waktu yang lebih singkat untuk menyetel jenis font. Penyusunan huruf menjadi lebih mudah, dan punch-cutting menjadi lebih cepat. 

Display Font

Linn Boyd Benton juga menemukan perangkat pantografik yang mampu mengubah skala gambar ke berbagai ukuran. Di sinilah banyak tipografi diregangkan dan dikompres.

Penemuan litografi pada tahun 1800-an memungkinkan untuk mencetak dengan ukuran cetakan besar. Pada abad ini, kemampuan untuk mencetak poster berskala besar dengan berbagai warna membantu dunia periklanan lebih  berkembang.

Revolusi industri juga memberi ruang bagi poster dan surat kabar/koran untuk berkembang dalam massa yang lebih besar. Munculnya media tersebut menuntut adanya karakter berskala besar yang mampu menarik perhatian publik dan inilah awal kebutuhan periklanan pada bentuk Display Font.

Body Teks Font vs Display Font

Font teks dirancang khusus untuk dibaca pada ukuran yang lebih kecil dan dalam blok teks yang panjang. Dulu, font serif merupakan salah satu font pilihan untuk blok teks yang panjang.

Akhir-akhir ini, terlihat peningkatan penggunaan display font sans serif sebagai pilihan teks. Hal ini dilakukan desainer agar teks dapat dibaca dalam ukuran kecil.

Untuk membuat pembaca tertarik meng-copy, desainer memilih penggunaan display font. Dengan penyesuaian pada tema tertentu dan memilih tampilan font yang sesuai, kita dapat memunculkan 'suasana' sesuai dengan yang kita butuhkan. Display font digunakan untuk tampilan pada ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan text copy.

Perlu diketahui, saat ini beberapa tipografi serif dikembangkan dengan mempertimbangkan display version. Perbedaan antara serif text body dan serif display font terutama terletak pada  tinggi-x karakter huruf kecil. Serif teks memiliki tinggi-x yang lebih tinggi, sehingga serif lebih terlihat dan karakternya dapat diidentifikasi lebih mudah.

Display font tradisional yang terkenal dekoratif dapat membantu kalian menyesuaikan dengan tema yang kalian gunakan dalam proyek kalian. Font ini dapat menarik perhatian pembacanya dan dirancang untuk tujuan tertentu atau disesuaikan dengan tema.

Display font tradisional tidak menyertakan ukuran teks. Fungsi display font ini digunakan secara hemat pada ukuran besar dalam judul dan iklan. Font dekoratif menggabungkan elemen grafis dan detail yang membuatnya tidak terbaca saat diperkecil.

Contoh Penerapan Display Font

  • Gunakan ukuran point yang besar, semakin dekoratif gaya fontnya, maka kalian harus menggunakannya dalam skala yang lebih besar. Detail yang lebih kecil akan sulit jika diterapkan pada 14 pt. Pastikan kalian memilih font display yang tepat dan menggunakannya dengan tepat.
  • Gunakan dengan cermat, secara anatomis tak jarang font display rumit dan sulit dibaca. Jadi, ketika kalian menggunakannya pada judul pastikan font dapat terbaca. Gunakan display font sebagai aksen dalam desain kalian bukan sebagai blok teks lengkap. Gunakan sebagai penutup awal di awal teks ketika menggunakannya dalam layout, sehingga terlihat bagus dan elegan.
  • Berikan ruang, display font cenderung dekoratif dan terlihat berat secara visual. Cobalah memberikannya sedikit ruang yang cukup dengan memastikan ada jarak dari elemen lain.
  • Ratakan aliran, cobalah buat display font dalam bentuk huruf besar semua dan kapitalisasi kalimat untuk membandingkan cara membacanya. Judul alimat cenderung terbaca lebih baik daripada huruf  besar semua. Huruf kapital memiliki tampilan blok yang sama sehingga menyulitkan mengidentifikasi beberapa karakter. 
  • Perhatikan jarak, kerning atau jarak antara huruf dalam sebuah teks adalah langkah penting dalam display font karena sifatnya yang rumit. Pastikan judul terbaca secara keseluruhan, bukan karakter tunggal.

Demikian artikel tentang display font dan contoh penerapannya. Semoga bermanfaat untuk kalian semua dan menambah wawasan mengenai desain grafis khususnya Typography.

Post a Comment

Post a Comment