cM9vM9MirM26dfTAuyWFIhBz8OA7shffomJEZPKZ
Bookmark

Apa itu Display Font dan Contoh Penerapannya

Apa itu display font? Bagaimana penggunaan display font yang baik?. Penting untuk memahami istilah display font dan kapan menggunakannya. Temukan jawaban dari dua pertanyaan tersebut di dalam artikel berikut ini!

Display Font Kohm Vintage Font

Dalam artikel ini ballaide akan membahas sejarah huruf tampilan, teks vs display dan contoh penerapan display font yang sebelumnya telah diulas oleh Laura Keung pada artikel "A brief history of display fonts".

Display Font dan Contoh Penerapannya

Sebelum menuju ke pembahasan inti, mari kita memahami terlebih dahulu definisi display font.

Apa itu Display Font?

Display font dirancang untuk digunakan dalam skala besar untuk menyampaikan perasaan tertentu. Kita dapat melihatnya dalam logo khusus dan cerita editorial yang ditata dengan indah. Display font yang baik dapat menciptakan suasana dan menjadi elemen  bagus untuk digunakan dalam desain kalian.

Melalui artikel ini, kalian akan mengetahui sejarah huruf tampilan dan bagaimana font display menjadi populer. Yuk Kita simak bersama.

Sejarah Huruf Tampilan

Pada abad ke-15, Johannes Gutenberg telah mengembangkan mesin cetak, yang berdampak pada produksi massal media cetak di Eropa. Lebih lanjut, Revolusi Industri telah mempercepat cara produksi melalui penemuan proses dan mesin percetakan baru.

Ada dua dampak utama Revolusi Industri dalam tipografi yaitu, desain tipe fungsional dan produksi iklan secara massal.

Pada masa itu, Ottomar Mergenthaler menemukan mesin Linotype dan mematenkannya pada 1884 di Amerika Serikat. Kecanggihan mesin penemuan Margenthaler membuat berbagai agensi penerbitan di seluruh dunia menggunakannya.

Harris & Ewing Collection/Library of Congress, Washington, D.C. (Digital File Number: LC-DIG-hec-07655)

Mesin Linotype bekerja dengan cara yang sama seperti mesin tik dengan waktu yang lebih singkat untuk menyetel jenis font. Penyusunan huruf menjadi lebih mudah, dan punch-cutting menjadi lebih cepat. 

Display Font

Linn Boyd Benton juga menemukan perangkat pantografik yang mampu mengubah skala gambar ke berbagai ukuran. Di sinilah banyak tipografi diregangkan dan dikompres.

Penemuan litografi pada tahun 1800-an memungkinkan untuk mencetak dengan ukuran cetakan besar. Pada abad ini, kemampuan untuk mencetak poster berskala besar dengan berbagai warna membantu dunia periklanan lebih  berkembang.

Revolusi industri juga memberi ruang bagi poster dan surat kabar/koran untuk berkembang dalam massa yang lebih besar. Munculnya media tersebut menuntut adanya karakter berskala besar yang mampu menarik perhatian publik dan inilah awal kebutuhan periklanan pada bentuk Display Font.

Teks vs Display

Font teks dirancang khusus untuk dibaca pada ukuran yang lebih kecil dan dalam blok teks yang panjang. Dulu, font serif merupakan salah satu font pilihan untuk blok teks yang panjang.

Akhir-akhir ini, terlihat peningkatan penggunaan display font sans serif sebagai pilihan teks. Hal ini dilakukan desainer agar teks dapat dibaca dalam ukuran kecil.

Untuk membuat pembaca tertarik meng-copy, desainer memilih penggunaan display font. Dengan penyesuaian pada tema tertentu dan memilih tampilan font yang sesuai, kita dapat memunculkan ‘suasana’ sesuai dengan yang kita butuhkan. Display font digunakan untuk tampilan pada ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan text copy.

Perlu diketahui, saat ini beberapa tipografi serif dikembangkan dengan mempertimbangkan display version. Perbedaan antara teks serif dan tampilan serif terutama terletak pada  tinggi-x karakter huruf kecil. Serif teks memiliki tinggi-x yang lebih tinggi, sehingga serif lebih terlihat dan karakternya dapat diidentifikasi lebih mudah.

Display font tradisional yang terkenal dekoratif dapat membantu kalian menyesuaikan dengan tema yang kalian gunakan dalam proyek kalian. Font ini dapat menarik perhatian pembacanya dan dirancang untuk tujuan tertentu atau disesuaikan dengan tema.

Display font tradisional tidak menyertakan ukuran teks. Fungsi display font ini digunakan secara hemat pada ukuran besar dalam judul dan iklan. Font dekoratif menggabungkan elemen grafis dan detail yang membuatnya tidak terbaca saat diperkecil.

Contoh Penerapan Display Font

  • Gunakan ukuran point yang besar, semakin dekoratif gaya fontnya, maka kalian harus menggunakannya dalam skala yang lebih besar. Detail yang lebih kecil akan sulit jika diterapkan pada 14 pt. Pastikan kalian memilih font display yang tepat dan menggunakannya dengan tepat.
  • Gunakan dengan cermat, secara anatomis tak jarang font display rumit dan sulit dibaca. Jadi, ketika kalian menggunakannya pada judul pastikan font dapat terbaca. Gunakan display font sebagai aksen dalam desain kalian bukan sebagai blok teks lengkap. Gunakan sebagai penutup awal di awal teks ketika menggunakannya dalam layout, sehingga terlihat bagus dan elegan.
  • Berikan ruang, display font cenderung dekoratif dan terlihat berat secara visual. Cobalah memberikannya sedikit ruang yang cukup dengan memastikan ada jarak dari elemen lain.
  • Ratakan aliran, cobalah buat display font dalam bentuk huruf besar semua dan kapitalisasi kalimat untuk membandingkan cara membacanya. Judul alimat cenderung terbaca lebih baik daripada huruf  besar semua. Huruf kapital memiliki tampilan blok yang sama sehingga menyulitkan mengidentifikasi beberapa karakter. 
  • Perhatikan jarak, kerning atau jarak antara huruf dalam sebuah teks adalah langkah penting dalam display font karena sifatnya yang rumit. Pastikan judul terbaca secara keseluruhan, bukan karakter tunggal.

Demikian artikel tentang display font dan contoh penerapannya. Semoga bermanfaat untuk kalian semua dan menambah wawasan mengenai desain grafis khususnya Typography.

Post a Comment

Post a Comment